- Rima dan Baim
Sekitar dua tahun lalu, saya suka banget sama konsep “Hukum tarik-menarik” atau yang biasa disebut dengan “Law of Attraction“. Beberapa tulisan saya terinspirasi dari hal-hal yang berbau konsep buku “The Secret” ini. Sebagai contoh, silakan klik di sini.
Seiiring berjalannya waktu, saya mulai agak mengabaikan konsep ini dalam kehidupan saya. Bukan tidak mempercayainya lagi, bukan. Hanya saja, sudah nggak “sepercaya” dulu lagi. Entahlah, banyak kejadian negatif, impian yang hasilnya tertunda (belum kelihatan) juga, membuat saya menjadi pribadi yang tidak “sesombong” dulu. Sekarang, saya merasa bahwa saya tetaplah seseorang dengan pribadi yang optimis, tetapi masalah hasil, saya menyerahkan sepenuhnya kepada Yang Maha Mengetahui. Yang terpenting sekarang bagi saya adalah melakukan yang terbaik. Seperti kata sebuah pepatah klasik, “do the best, let Allah do the rest“.
Sampailah saya ke suatu hari dimana saya sudah hampir lupa dengan konsep hukum tarik-menarik ini. Saya mendapat SMS dari sahabat saya, namanya Rima. Dia adalah seseorang yang kalau boleh saya bilang, sangat menerapkan konsep ini dalam kehidupannya. Dia orang yang sangat optimis dan sangat percaya dengan adanya keajaiban. Dia SMS kalau dia seneng banget karena dia abis ketemu Baim. Idolanya! (-.-“).
Beberapa hari bahkan beberapa bulan sebelumnya, dia sudah “jatuh cinta” parah sama si Baim. Dia sering banget menyebut nama Baim. Bahwa suatu saat, dia akan punya anak yang mirip kayak Baim, selucu Baim, sepintar Baim. Terus katanya kalau anaknya cowok, namanya akan ada unsur Baim-Baimnya. Foto BBM-nya pun sempat pake fotonya Baim. Oh ya, bahkan dia punya panggilan sayang buat Baim, Aim. :p
Segitunya?
Hehehe biar dia sendiri yang jawab pertanyaan ini. *Kak, komen di bawah ya!*
Saya sempat agak sedikit tersentak ketika di SMS itu dia bilang, “Our mind attract things“. Yeah, saya percaya bahwa nggak ada yang kebetulan di dunia ini. Begitu pula dengan bertemunya “Rima dan Baim”, cieileh…
Ucapan adalah doa. Dan saya percaya, bahwa pikiran juga adalah doa. Maka dari itu, berpikirlah hal-hal yang baik. Supaya hal-hal yang baik itu selalu bersama dengan kita, amin.
Tunggu postinganku yg kyk bgini juga dud. Udah didraft sejak sebulan lalu, edit2 dikit 😀
LikeLike
kalo dalam bahasa agama bisa juga disebut bahwa Allah SWT itu sesuai prasangka hamba-Nya. prasangka seorang hamba itu sama dengan pikirannya. jadi, selalu berprasangkalah yang baik-baik agar hasilnya juga baik. 🙂
LikeLike
Ditunggu Brader,, jangan lama2 tapi!! :p
LikeLike
Hohohoho jadi inget pas ryma cerita dengan semangatnya tentang the secret 😀
LikeLike
@anonim: betul,, hebat ya kekuatan pikiran itu,, mpe segitunya 🙂 @areef: kabarnya baik mas, makin hebat aja dia skrg,, dan masih di trans, hehe @dewisya: iya,, dan Ryma mpe capek ngemeng sm km soalnya km ga se-excited dia,, haha
LikeLike
jadi teringat kuliah smt 5 dulu. dosen saya yang mengajari hukum law of attraction itu. dan setelah saya terapkan, benar-benar luar biasa hasilnya. karena apa yang menjadi keinginan saya dan dibarengi dengan keyakinan semuanya terkabul 🙂
LikeLike
@dafhy: yup.. dan dibarengin dengan usaha tentunya 🙂
LikeLike
AHA! terimakasih sudah mengingatkan, karena saya sering lupa LoA 😀
LikeLike
bener itu gan.. berusaha yg terbaik (keep ikhtiar) dan berdoa.. biar allah nanti yg mengamini… btw mampir n komeng di blogku yaa.. 😉
LikeLike
bener itu gan.. berusaha yg terbaik (keep ikhtiar) dan berdoa.. biar allah nanti yg mengamini… btw mampir n komeng di blogku yaa.. +1
LikeLike
Exactly what I was searching for, thanks for posting .
LikeLike