“salam kenal.. saya xxxxx, dari BALI. Buat tahun ini tim saya di Udayana lolos buat ikut ke TRUST DAY.. saya mau minta saran nih.. Lombanya tu kayak gmn? Kita tim pertama dari Udayana, jadi ga ada gambaran.. Ya, biar ga malu2in di sana. hehe THX bgt atas perhatianny..”
Ya begitulah isi pesan yang saya terima di kotak masuk facebook saya beberapa hari yang lalu. Kedatangan pesan tiba-tiba ini mengingatkan saya pada kejadian tahun lalu, dimana saya ditawari seorang sahabat bernama Diffy (bukan nama sebenarnya, red) untuk menjadi anggota kelompoknya dalam mengikuti Lomba Trust by Danone 2009.
Sewaktu Diffy menawarkan hal tersebut, sebenarnya saya tidak begitu tertarik. Karena jujur aja, saya tidak tahu lomba apa yang dia maksud? Ngapain aja? Kapan? Dimana? dsb. Apalagi, pada saat itu saya masih sibuk berkutat dengan yang-tersayang-tujuh-SKS dan juga masih aktif sebagai salah satu pengurus inti FOSMA 165 DIY. Tetapi entah kenapa, pada saat dia mewarkan hal itu, saya memutuskan untuk menerima ajakannya.
Hal yang membuat saya menerima ajakannya adalah, saya percaya bahwa kegiatan ini adalah kegiatan yang bagus. Sebelumnya saya tidak pernah ikut kompetisi kemahasiswaan. Kompetisi terakhir yang saya ikuti sebelumnya adalah lomba makan kerupuk di acara 17 Agustusan SMA Xaverius 1 Palembang tahun 2003. Sudah lama sekali bukan? 😀 Dan saya percaya, dengan saya mengikuti kompetisi ini, saya akan belajar banyak hal. Setidaknya, saya akan mendapatkan teman-teman baru. Dan saya merasa hal itu memberikan dampak yang bagus untuk perluasan pergaulan saya.
Dan ternyata saya benar. Dengan mengikuti lomba ini, saya jadi banyak belajar tentang Sumber Daya Manusia (kebetulan, jabatan saya di lomba ini adalah Beautiful HR Manager :p), sesuatu yang sebelumnya sudah secara teori sudah saya pelajari di kampus, tetapi belum mempunyai kesempatan untuk mempraktekannya secara langsung. Alhamdulillah di lomba ini, saya bisa belajar mempraktekannya walau hanya secara virtual. Saya banyak bertemu orang-orang baru. Saya menjadi lebih dekat secara emosional dengan sahabat-sahabat satu tim saya, Tim Sumringah. Dan saya juga menjalin persahabatan yang lumayan dekat dengan beberapa orang yang saya temui karena keikutsertaan saya dalam lomba ini.
Hal penting yang saya pelajari adalah: setiap keputusan yang kita ambil hari ini, akan memberikan dampak pada esok hari. Coba bayangkan kalau waktu itu saya menolak ajakan Diffy? Saya akan melawatkan banyak hal. Pengetahuan. Pengalaman. Persahabatan. Semua itu seperti efek domino, keputusan yang kita ambil sekarang akan mempengaruhi hal-hal yang akan terjadi nanti.
Oleh karena itu, saya setuju dengan anjuran sahabat saya yang sering berkata, “Catch the moment! Ambil kesempatan itu!“ Hidup yang mempunyai rencana yang jelas itu bagus. Sangat bagus. Kita menjadi lebih teratur dan mempunyai garis batas yang jelas. Tetapi improvisasi itu juga diperlukan. Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi ketika kita melewatkan kesempatan-kesempatan yang telah ditawarkan itu.
“Orang bilang hidup dimulai di hari ini waktu kita bangun tadi pagi, bukan hari kemarin, bukan juga besok. Tapi gue percaya, hari ini bukan dimulai dari kita membuka mata tadi pagi, hari ini dimulai jauh dari itu.” — Mengejar Matahari the Movie.
NB: Posting sebelumnya tentang “Sumringah dan Trust Day”: klik disini. Dan buat semua peserta lomba Trust 2010, goodluck! Semoga sampai ke Paris dan menang lagi tahun ini. Kibarkan bendera Indonesia di sana! SEMANGAT! 😀
catch the moment…yeah??? i several times lost the moment…it’s life…someone in my life says, “what you choose right now come about your future,what you are doing now….it’s a follow thru what you did in last..””causal relationship”, dear. hmmm…thanks for the advice.,dear ….catch the moment……..never lose out….
LikeLike
love ur words! “catch the moment”betapa banyaknya orang2 yang sering melewatkan kesempatan yg datang sbg jawaban dari doa2nya..abis kayaknya ngarepinnya Tuhan sendiri yg dateng bawa mukjizat sih..padahal Tuhan selalu punya banyak cara untuk menjawab doa kita.. 😀
LikeLike
menjadi apa sekarang karena keputusan dan pilihan yang telah diambil di masa lampau..jadi apa yang dipilih dan diputuskan sekarang akan membentuk masa depan kitakesempatan yg sama tidak pernah ada lagi..jadi,ada kesempatan apa lagi?
LikeLike
@hiro: hi hiro nakamura..! Who are u btw? Hehe yeah.. It isn’t an advice.. I just wanna share.. Thx for ur fingerprints. :D@shintia: I love u too Neng!! 😀 yup.. Setuju bgt. God works in misterious ways.@areef: apakah itu pertanyaan filosofi mas? Krik krik.. 😀
LikeLike
bukan itu, pertanyaan psikologi,,,tepatnya psikologi Umum, yg ngjar pak Dicky..hahhaa
LikeLike
I’m Kunimi, not Nakamura…..Shunsuke Nakamura, he??? For me, it’s advice, dear…so i’m very grateful for that….Fingerprint???
LikeLike
waduh maksudnya apaan yah kok ga mudeng saya bacanya 🙂
LikeLike
jadi mirip dengan bercocok tanam dunksmisalnya nanam jagung tumbuh jagung..
LikeLike
@hiro: fingerprint= your comment. its my own idiom. hehehe@bisnis online: abisnya cm online aja sih kerjanyaaaa… :p@agung: klo bertanam jagung tumbuh pisang, bs masuk keajaiban dunia Gung 😀
LikeLike
catch the moment!!kita cuma perlu mengambilnya.masalah memenangkn ato ga itu belakangan.. yang penting kan kita belajar sesuatu ya.. :))hebat!!
LikeLike
iya, belajar sesuatu.. yg kemudian berkembang menjadi pembelajaran yang lain, Semangat!!
LikeLike